STRATEGI
PEMBELAJARAN
RENCANA
PEAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Disusun oleh :
Nama : Noviasih
NIM :
292010089
Kelas : RS10C
PENDIDIKAN GURU
SEKOLAH DASAR
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
KRISTEN SATYA WACANA
2012
RENCANA
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan
pendidikan : SD N
Mata
Pelajaran : Ilmu Pengetahuan
Alam (IPA)
Kelas
/ Semester : VI / 1
Materi
Pokok : Perubahan
pada benda
Alokasi
Waktu : 2x Pertemuan
(4 x 35 menit)
Standar
Kompetensi : 5. Memahami faktor-faktor penyebab perubahan
benda.
Kompetensi
Dasar : 5.1 Menjelaskan
faktor-faktor penyebab perubahan benda (pelapukan, perkaratan dan pembusukan)
melalui pengamatan.
Indikator : 5.1.1 Menyebutkan
macam-macam perubahan benda (pelapukan, perkaratan dan pembusukan) dan faktor-faktor
yang dapat menyebabkannya.
I.
TUJUAN
1. Setelah berdiskusi dan melakukan percobaan siswa dapat menjelaskan berbagai kondisi
yang dapat menyebabkan perubahan benda dan menunjukkan cara menghambatnya dengan benar.
2. Setelah berdiskusi dan melakukan percobaan siswa dapat menggolongkan perubahan benda
berdasarkan faktor yang mempengaruhinya dengan benar.
II.
STRATEGI
PEMBELAJARAN :
a. Pendekatan :
Keterampilan proses
b. Metode
Pembelajar : Ceramah, tanya jawab, pengamatan
(percobaan), diskusi, penugasan.
c. Model
Pembelajaran : Cooperatif Learning
III.
MATERI
PEMBELAJARAN
Perubahan pada
Benda
A.
Beberapa
Bentuk Perubahan pada Benda
Semua benda yang ada di alam ini
sebenarnya mengalami perubahan. Sebuah rumah yang dahulu tampak megah, beberapa
tahun kemudian mulai timbul retak-retak bahkan ada bagian-bagiannya yang
hancur. Sebuah patung yang berdiri dengan kokoh, suatu saat akan mengalami
keropos. Demikian sebagian perubahan yang terjadi di sekitar kita.
Ada
tiga bentuk perubahan yang sering kita lihat, yaitu pelapukan perkaratan, dan
pembusukan. Masing-masing bentuk perubahan tersebut bisa disebabkan oleh
beberapa faktor. Perubahan dapat disebabkan oleh makhluk hidup, bisa juga
disebabkan oleh makhluk tak hidup.
1.
Pelapukan
Batu
merupakan benda yang mengalami pelapukan. Batu dikatakan mengalami pelapukan
bila hancur menjadi bagian-bagian yang lebih kecil. Batu yang semula tampak
utuh, setelah mengalami pelapukan akan pecah menjadi batu-batuan yang lebih
kecil. Bentuknya pun kadang berubah menjadi bergerigi, runcing, atau bahkan
bagaiakan lembaran-lembaran tipis.
a.
Palapukan
biologi
Pelapukan
biologi bisa terjadi bila batuan ditumbuhi oleh pohon atau lumut. Pohon dan
lumut bisa hidup pada batuan, karena di situ ada sedikit tanah dan air. Setelah
berlangsung beberapa lama, pohon bertambah besar. Akar-akarnya mencengkeram
makin kuat sehingga mampu memecahkan batuan.
Kayu
mengalami pelapukan karena dimakan rayap. Rayap sebenarnya hidup di dalam
tanah. Rayap bisa juga hidup pada kayu dan batang pohon. Untuk membuat lubang
atau sarangnya, rayap mengangkut tanah sedikit demi sedikit. Mula-mula
ukurannya kecil, tetapi lama-kelamaan bisa menjadi besar dan merusak kayu atau
batang pohon.
Perhatikan
juga tembok pagar yang ditumbuhi tanaman merambat. Pada mulanya sebelum
ditumbuhi tanaman, tembok itu halus. Namun, lama-kelamaan tembok menjadi tidak
halus lagi. Di bawah tanaman tersebut timbul lubang-lubang bekas akar tanaman
itu melekat. Semua kejadian di atas menunjukkan bahwa peristiwa pelapukan
biologi disebabkan oleh makhluk hidup, seperti pohon, lumut dan rayap.
b.
Pelapukan
fisika
Pelapukan
fisika dapat disebabkan oleh faktor-faktor alam, seperti angin atau air. Angin
yang bertiup sepanjang siang dan malam hari dapat memindahkan batuan sedikit
demi sedikit. Sementara itu, angin yang bertiup kencang di daerah pegunungan
dapat menggelindingkan batuan dari puncak gunung ke dasar jurang. Selama
perpindahan tempat itulah batuan bergesekan dengan tanah atau batuan lain
sehingga mengalami pelapukan.
Pada
siang hari, air dan batu mendapat panas dari sinar matahari. Akibatnya, batu
menjadi mengembang atau ukurannya sedikit bertambah besar. Namun, pada malam
hari air dan batu berubah menjadi dingin sehingga menyusut atau ukurannya
sedikit mengecil. Perubahan silih berganti antara mengembang dan menyusut dalam
waktu yang lama dapat menyebabkan batuan pecah (lapuk).
Beberapa
upaya dilakukan manusia untuk mencegah pelapukan, misalnya merendam kayu yang
akan digunakan sebagai bahan bangunan selama berbulan-bulan. Bisa juga dengan
melapisi kayu dengan cat atau bahan anti rayap.
2.
Perkaratan
Logam,
terutama besi dan baja, akan berkarat bila bereaksi dengan air dan udara.
Berarti, air dan udara dapat mengubah keadaan logam. Sepotong kawat yang
terkena hujan atau embun, lama-kelamaan akan berkarat. Demikian pula atap rumah
yang terbuat dari lembaran seng. Lama-kelamaan atap itu berkarat dan bahkan
bisa timbul kebocoran di mana-mana. Kawat yang dibiarkan tergeletak di halaman
sekolah atau di kebun juga berkarat. Kawat, seng, dan kaleng merupakan
benda-benda yang terbuat dari logam dan mudah berkarat. Perkaratan dapat
dicegah dengan cara melapisi logam dengan cat khusus.
3.
Pembusukan
Pembusukan
adalah bentuk perubahan benda karena adanya pertumbuhan dan aktivitas jamur
atau bakteri. Pembusukan terjadi pada bahan makanan, antara lain nasi, ikan,
buah-buahan, dan sayuran. Bahan-bahan ini mudah membusuk bila dibiarkan di
tempat terbuka. Bahan makanan mengalami pembusukan oleh jamur dan bakteri.
Jamur dan bakteri dapat kita lihat pada roti atau biskuit yang disimpan di
udara terbuka selama beberapa hari. Jamur dan bakteri terdapat pada tempat yang
lembab, misalnya pada nasi yang sedikit berair dan pakaian yang agak basah.
Jamur
dan bakteri juga berkembang pada makanan yang sudah kedaluwarsa. Jamur dan
bakteri yang tumbuh pada makanan sangat berbahaya karena dapat menimbulkan
keracunan makanan. Keracunan makanan antara lain ditandai dengan kepala pusing,
mual-mual dan muntah-muntah.
Karena
berbahaya, maka jamur dan bakteri harus dihambat perkembangannya pada makanan.
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan misalnya menyimpan makanan dalam kulkas,
memanaskan, dan mengeringkan makanan. Menyimpan makanan dalam kulkas berarti
menghambat pertumbuhan dan aktivitas jamur atau bakteri yang merusak makanan.
Mengeringkan makanan juga dapat menghambat pertumbuhan jamur. Seperti jamur
mudah tumbuh pada lingkungan yang lembab dan sulit berkembang pada lingkungan
yang kering.
Memanaskan
makanan bertujuan untuk membunuh jamur yang terdapat pada makanan. Memanaskan
makanan bisa dilakukan dengan menggoreng, merebus, atau membakarnya. Hal ini
efektif untuk membunuh jamur karena jamur tidak dapat bertahan hidup pada suhu
yang tinggi. Selain itu, pemberian bahan pengawet juga bertujuan untuk
menghambat pertumbuhan jamur atau menghambat pembusukan. Bahan pengawet yang
biasa digunakan adalah garam dapur dan gula. Garam dapur biasanya ditaburkan
pada ikan atau daging yang masih segar. Gula digunakan ketika mengolah makanan
seperti manisan atau dendeng.
IV.
LANGKAH-LANGKAH
PEMBELAJARAN
@ Pertemuan
I
A. Kegiatan
Pendahuluan (10 menit)
1. Menyiapkan
secara fisik dan psikis
v Salah
satu siswa dimohon menyiapkan teman-temannya untuk diajak berdoa bersama
menurut agama dan kepercayaan masing-masing.
v Guru
melakukan persensi siswa.
2.
Mengajukan pertanyaan-pertanyaan
appersepsi
v Siswa
diberikan apersepsi dengan bertanya
“Siapa yang pernah melihat hewan
rayap ?”
v Guru
menjelaskan kepada siswa materi yang akan dipelajari hari ini.
B.
Kegiatan Inti (45 menit)
1.
Eksplorasi
a.
Melibatkan siswa mencari informasi
tentang topik/tema secara luas.
·
Guru menunjukkan sebatang kayu yang
sudah lapuk, lalu bertanya kepada siswa “apa
yang terjadi pada kayu tersebut ?” dan “mengapa
keadaan kayu tersebut seperti itu ?”
·
Siswa diminta berdiskusi dengan teman
sebangku dan menjelaskan apa yang terjadi pada kayu.
b.
Menggunakan berbagai pendekatan, media
dan sumber.
·
Bersama teman sebangku, siswa diminta
untuk memperhatikan gambar yang berkaitan dengan pelapukan (gambar batu yang
mengalami pelapukan), lalu diadakan tanya jawab tentang gambar. Misalnya, apa
yang terjadi pada batu yang ada di gambar, apa yang menyebabkan batu mengalami
pelapukan, dll
c. Memfasilitasi terjadinya interaksi antar
peserta didik serta antar peserta didik
dengan guru, lingkungan dan sumber belajar lainnya.
·
Guru meminta setiap kelompok pasangan menyebutkan
faktor-faktor apa saja yang menyebabkan pelapukan.
d.
Melibatkan siswa secara aktif dalam
setiap kegiatan pembelajaran
·
Siswa diberikan kesempatan untuk
memberikan pendapatnya terhadap materi yang didiskusikan dan mengajukan
pertanyaan tentang materi yang kurang dipahami.
2.
Elaborasi
a.
Membiasakan siswa membaca dan menulis
yang beragam.
·
Siswa diminta menuliskan faktor-faktor
penyebab pelapukan.
b.
Memfasilitasi siswa melalui pemberian
tugas, diskusi, dan lain-lain.
·
Guru membagi kelas kedalam
kelompok–kelompok kecil yang berjumlah 4-5 anggota.
·
Tempat duduk diatur berkelompok agar
siswa lebih leluasa dalam berdiskusi dengan kelompoknya serta tercipta suasana
yang menyenangkan dan tidak kaku.
·
Guru menjelaskan kegiatan yang akan
dilakukan kelompok.
c.
Memberi kesempatan berpikir,
menganalisis, menyelesaikan masalah.
·
Bersama kelompok, siswa diminta berdiskusi
tentang jenis-jenis pelapukan dan cara untuk mencegah pelapukan.
d.
Memfasilitasi siswa dalam pembelajaran
kooperatif dan kolaboratif.
·
Siswa diminta untuk selalu bekerjasama
antar sesama anggota kelompok dalam berdiskusi sesuai dengan tugas yang diberikan.
e.
Memfasilitasi siswa berkompetisi secara
sehat.
·
Siswa diminta untuk bersifat sportif,
tidak mengganggu kelompok lain saat berdiskusi dan pengerjaan tugas.
·
Bersama kelompok siswa diminta untuk adu
pendapat dengan kelompok lain mengenai masalah yang didiskusikan tanpa saling
menjatuhkan.
f.
Memfasilitasi siswa menyajikan hasil
kerja secara individu/kelompok.
·
Setiap kelompok diminta untuk menuliskan
hasil diskusi kelompok dan hasil adu pendapat dengan kelompok lain pada
selembar kertas.
g.
Memfasilitasi siswa membuat laporan
eksplorasi baik individu/kelompok.
·
Siswa diminta membuat laporan mengenai
jenis-jenis pelapukan dan cara mencegah pelapukan berdasarkan diskusi kelompok
dan berdasarkan adu pendapat dengan kelompok lain yang telah dilakukan.
h.
Memfasilitasi siswa melakukan kegiatan
yang menimbulkan kebahagiaan dan percaya diri.
·
Guru memberi motivasi kepada siswa agar
bangga dan selalu percaya diri akan kemampuan yang dimilikinya.
·
Guru memotivasi siswa untuk selalu
percaya diri dan berani dalam mengutarakan pendapatnya.
3.
Konfirmasi
a. Guru memberikan umpan balik dalam bentuk
lisan, tulisan, isyarat, hadiah atas keberhasilan siswa.
·
Guru memberikan ucapan selamat kepada
kelompok yang hasil diskusi kelompoknya paling benar dan kelompok yang paling
berani dalam mengutarakan pendapatnya dalam adu pendapat dengan kelompok lain,
serta memberikan semangat kepada kelompok lain yang hasil diskusi dan
keberanian dalam mengutarakan pendapatnya kurang maksimal.
b.
Memberikan konfirmasi terhadap hasil
eksplorasi dan elaborasi.
·
Guru dan siswa bersama-sama menegaskan
dan menyimpulkan tentang faktor-faktor penyebab pelapukan, jenis-jenis
pelapukan dan cara mencegah pelapukan.
c. Memfasilitasi siswa melakukan refleksi
untuk memperoleh pengalaman belajar yang dilakukan.
·
Guru memberikan pertanyaan kepada siswa,
mengapa kelompok...hasilnya baik dan kelompok...hasilnya kurang baik. Lalu
siswa diberi kesempatan untuk mengemukakan penyebabnya, sehingga kelompok yang
hasilnya kurang baik dapat memperbaiki kekurangannya pada pembelajaran yang
berikutnya.
·
Siswa diminta memberi pendapat tentang
proses pembelajaran yang telah dilakukan. Apa sajakah kekurangan dari
pembelajaran tersebut sehingga guru dapat memperbaiki proses pembelajaran agar
lebih baik lagi.
d. Memfasilitasi siswa memperoleh
pengalaman yang bermakna dalam mencapai kompetensi dasar.
·
Guru memberikan kesempatan kepada siswa
untuk menanyakan hal-hal yang belum dipahami tentang proses pelapukan pada
benda.
·
Guru membantu persoalan/kesulitan yang
dihadapi siswa terutama tentang proses pelapukan pada benda.
·
Siswa diberi motivasi agar tidak pasif,
percaya diri dan berani dalam mengutarakan pendapatnya pada saat kegiatan
belajar mengajar.
C.
Kegiatan Penutup (15 menit)
1. Bersama
– sama dengan siswa / sendiri membuat rangkuman
v Guru
bersama – sama dengan siswa membuat rangkuman tentang faktor-faktor penyebab
pelapukan, jenis-jenis pelapukan dan cara mencegah pelapukan.
2. Melakukan
penilaian atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan
v Siswa
mengerjakan soal evaluasi.
3. Memberikan
umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran
v Guru
menganalisis hasil evaluasi sebagai umpan balik terhadap proses dan hasil
pembelajaran.
4. Merencanakan
tindak lanjut dalam kegiatan remidi, perbaikan, pengayaan, memberikan tugas
individu / sesuai hasil belajar siswa
v Bagi
siswa yang belum mencapai KKM wajib mengikuti perbaikan, sedangkan bagi siswa
yang sudah mencapai KKM mengerjakan pengayaan.
v Guru
menginformasikan bahwa materi pelajaran pada minggu depan adalah Perkaratan dan
Pembusukan.
v Siswa
diminta untuk mengerjakan soal-soal latihan dan melakukan percobaan di rumah
yang berhubungan dengan perkaratan dan pembusukan berdasarkan Lembar Kerja
Siswa yang diberikan oleh guru.
v Guru
menginformasikan alat-alat yang digunakan untuk melakukan percobaan, seperti :
-
Paku yang masih baru
-
3 Gelas akua
-
2 Roti tawar
-
Air
v Siswa
diminta membawa hasil percobaan itu ke sekolah pada proses pembelajaran minggu
depan.
@ Pertemuan
II
A.
Kegiatan Pendahuluan (10 menit)
1. Menyiapkan
secara fisik dan psikis
v Salah
satu siswa dimohon menyiapkan teman-temannya untuk diajak berdoa bersama
menurut agama dan kepercayaan masing-masing.
v Guru
melakukan persensi siswa.
2.
Mengajukan pertanyaan-pertanyaan
appersepsi.
v Siswa
diberikan apersepsi dengan bertanya
“Bagaimana hasil percobaan yang
sudah kalian lakukan di rumah ?”
v Guru
menjelaskan kepada siswa materi yang akan dipelajari hari ini.
v Guru
mengulang kembali materi pelajaran minggu lalu dengan mengajukan beberapa
pertanyaan, seperti “Faktor-faktor
pelapukan itu apa saja ?”, “Bagaimana
cara mencegah pelapukan ?”.
B.
Kegiatan Inti (45 menit)
1.
Eksplorasi
a.
Melibatkan siswa mencari informasi
tentang topik/tema secara luas.
·
Guru berkeliling dan memeriksa hasil
percobaan siswa, lalu bertanya kepada siswa “Apakah
terjadi perubahan pada paku dan roti ?”.
·
Siswa diminta berdiskusi dengan teman
sebangku dan menjelaskan apa yang terjadi pada paku dan roti.
·
Siswa diminta menuliskan kesimpulan dari
hasil percobaan yang telah dilakukan.
b.
Menggunakan berbagai pendekatan, media
dan sumber.
· Bersama teman sebangku, siswa diminta
untuk memperhatikan berberapa gambar yang berkaitan dengan perkaratan dan
pembusukan, lalu diadakan tanya jawab tentang gambar. “Dari gambar-gambar tersebut, mana yang merupakan proses perkaratan dan
mana yang termasuk pembusukan ?”.
c. Memfasilitasi terjadinya interaksi antar
peserta didik serta antar peserta didik
dengan guru, lingkungan dan sumber belajar lainnya.
·
Guru meminta setiap kelompok pasangan
menyebutkan faktor-faktor apa saja yang menyebabkan perkaratan dan pembusukan.
d.
Melibatkan siswa secara aktif dalam
setiap kegiatan pembelajaran
·
Siswa diberikan kesempatan untuk
memberikan pendapatnya terhadap materi yang didiskusikan dan mengajukan
pertanyaan tentang materi yang kurang dipahami.
2.
Elaborasi
a.
Membiasakan siswa membaca dan menulis
yang beragam.
·
Siswa diminta menuliskan faktor-faktor
penyebab perkaratan dan pembusukan.
b.
Memfasilitasi siswa melalui pemberian
tugas, diskusi, dan lain-lain.
· Guru membagi kelas kedalam
kelompok–kelompok kecil yang berjumlah 4-5 anggota.
·
Tempat duduk diatur berkelompok agar
siswa lebih leluasa dalam berdiskusi dengan kelompoknya serta tercipta suasana
yang menyenangkan dan tidak kaku.
·
Guru menjelaskan kegiatan yang akan
dilakukan kelompok.
c.
Memberi kesempatan berpikir,
menganalisis, menyelesaikan masalah.
·
Bersama kelompok, siswa diminta berdiskusi
tentang contoh-contoh perubahan pada benda (perkaratan dan pembusukan) dalam
kehidupan sehari-hari serta cara untuk mencegahnya.
d.
Memfasilitasi siswa dalam pembelajaran
kooperatif dan kolaboratif.
· Siswa diminta untuk selalu bekerjasama
antar sesama anggota kelompok dalam berdiskusi sesuai dengan tugas yang
diberikan.
e.
Memfasilitasi siswa berkompetisi secara
sehat.
·
Siswa diminta untuk bersifat sportif,
tidak mengganggu kelompok lain saat berdiskusi dan pengerjaan tugas.
· Bersama kelompok siswa diminta untuk adu
pendapat dengan kelompok lain mengenai masalah yang didiskusikan tanpa saling
menjatuhkan.
f.
Memfasilitasi siswa menyajikan hasil
kerja secara individu/kelompok.
· Setiap kelompok diminta untuk menuliskan
hasil diskusi kelompok dan hasil adu pendapat dengan kelompok lain pada
selembar kertas.
g.
Memfasilitasi siswa membuat laporan
eksplorasi baik individu/kelompok.
· Siswa diminta membuat laporan mengenai contoh-contoh
perubahan benda (perkaratan dan pembusukan) dalam kehidupan sehari-hari dan
cara mencegah pekaratan dan pembusukan berdasarkan diskusi kelompok dan
berdasarkan adu pendapat dengan kelompok lain yang telah dilakukan.
h.
Memfasilitasi siswa melakukan kegiatan
yang menimbulkan kebahagiaan dan percaya diri.
· Guru memberi motivasi kepada siswa agar bangga
dan selalu percaya diri akan kemampuan yang dimilikinya.
· Guru memotivasi siswa untuk selalu
percaya diri dan berani dalam mengutarakan pendapatnya.
3.
Konfirmasi
a. Guru memberikan umpan balik dalam bentuk
lisan, tulisan, isyarat, hadiah atas keberhasilan siswa.
·
Guru memberikan ucapan selamat kepada
kelompok yang hasil diskusi kelompoknya paling benar dan kelompok yang paling
berani dalam mengutarakan pendapatnya dalam adu pendapat dengan kelompok lain,
serta memberikan semangat kepada kelompok lain yang hasil diskusi dan
keberanian dalam mengutarakan pendapatnya kurang maksimal.
b.
Memberikan konfirmasi terhadap hasil
eksplorasi dan elaborasi.
·
Guru dan siswa bersama-sama menegaskan
dan menyimpulkan tentang faktor-faktor perkaratan dan pembusukan, contoh-contoh
perubahan pada benda (perkaratan dan pembusukan) dalam kehidupan sehari-hari
dan cara mencegahnya.
c. Memfasilitasi siswa melakukan refleksi
untuk memperoleh pengalaman belajar yang dilakukan.
· Guru memberikan pertanyaan kepada siswa,
mengapa kelompok...hasilnya baik dan kelompok...hasilnya kurang baik. Lalu
siswa diberi kesempatan untuk mengemukakan penyebabnya, sehingga kelompok yang
hasilnya kurang baik dapat memperbaiki kekurangannya pada pembelajaran yang
berikutnya.
·
Siswa diminta memberi pendapat tentang
proses pembelajaran yang telah dilakukan. Apa sajakah kekurangan dari
pembelajaran tersebut sehingga guru dapat memperbaiki proses pembelajaran agar
lebih baik lagi.
d.
Memfasilitasi siswa memperoleh
pengalaman yang bermakna dalam mencapai kompetensi dasar.
· Guru memberikan kesempatan kepada siswa
untuk menanyakan hal-hal yang belum dipahami tentang proses pelapukan pada
benda.
· Guru membantu persoalan/kesulitan yang
dihadapi siswa terutama tentang proses pelapukan pada benda.
· Siswa diberi motivasi agar tidak pasif,
percaya diri dan berani dalam mengutarakan pendapatnya pada saat kegiatan
belajar mengajar.
D.
Kegiatan Penutup (15 menit)
1. Bersama
– sama dengan siswa / sendiri membuat rangkuman
v Guru
bersama – sama dengan siswa membuat rangkuman tentang faktor-faktor penyebab perkaratan
dan pembusukan, contoh-contoh perubahan pada benda (perkaratan dan pembusukan)
dalam kehidupan sehari-hari dan cara mencegahnya.
2. Melakukan
penilaian atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan
v Siswa
mengerjakan soal evaluasi.
3. Memberikan
umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran
v Guru
menganalisis hasil evaluasi sebagai umpan balik terhadap proses dan hasil
pembelajaran.
4. Merencanakan
tindak lanjut dalam kegiatan remidi, perbaikan, pengayaan, memberikan tugas
individu / sesuai hasil belajar siswa
v Bagi
siswa yang belum mencapai KKM wajib mengikuti perbaikan, sedangkan bagi siswa
yang sudah mencapai KKM mengerjakan pengayaan.
V.
ALAT
DAN SUMBER BELAJAR
- Buku SAINS Untuk Sekolah Dasar Kelas VI
(Penerbit: Erlangga).
- Paku yang masih baru
-
3 Gelas akua
-
2 Roti tawar
-
Air
VI.
PENILAIAN
1. Teknik
Penilaian
a. Penilaian
dalam proses (pengamatan)
b. Klasikal
Post Test
c. Penugasan
2. Jenis
Tes
a. Unjuk
Kerja
b. Tes
tertulis
3. Bentuk
Tes
Ø Pertemuan
I
Kerjakan
soal-soal di bawah ini dengan jawaban yang benar !
1. Fani memiliki dua kursi, yaitu kursi A
dan kursi B. Kursi A diplitur sedangkan kursi B tidak diplitur.
a.
Manakah diantara kursi A dan kursi B
yang mudah mengalami pelapukan ?
b.
Mengapa kursi A diplitur ?
2.
Mengapa patung Pangeran diponegoro yang
ada di depan sekolah, mulai retak dan pecah ? Jelaskan proses yang terjadi pada
patung Pangeran Diponegoro tersebut !
3. Tembok belakang rumah Hasan ditumbuhi
tumbuhan merambat dan terdapat lubang-lubang pada tembok. Apa yang terjadi pada
tembok belakang rumah Hasan ?
Ø
Lembar Kerja Siswa
Kelas VI
Mata
Pelajaran : Ilmu Pengetahuan
Alam (IPA)
Tujuan : Setelah
melakukan percobaan tentang perubahan pada benda (perkaratan dan pembusukan).
Hari/Tanggal :
Nama :
Langkah
kerja :
1) Lakukan
percobaan berikut :
a) Percobaan
I
·
Bahan :
1 paku yang masih baru, gelas akua dan air.
·
Cara kerja : a. Isi gelas akua dengan air hingga 1/4 bagian.
b. Masukkan
paku ke dalam air sehingga setengah bagian paku berada di atas permukaan.
c. Catatlah
perubahan-perubahan pada paku seminggu kemuadian.
No.
|
Hari
|
Perubahan yang Terjadi
|
1.
|
||
2.
|
||
3.
|
||
4.
|
||
5.
|
||
6.
|
||
7.
|
b) Percobaan
II
·
Bahan : 2 potong roti, dua gelas akua dan air.
·
Cara kerja : a. Masukkan sepotong roti ke dalam masing- masing gelas akua.
b.
Teteskan sedikit air ke dalam salah satu roti.
c.
Letakkan kedua gelas akua di tempat yang teduh.
d. Amatilah roti tiap hari selama seminggu.
e. Catatlah perubahan-perubahan pada roti setiap
kali kamu melakukan pengamatan.
No.
|
Hari
|
Perubahan yang Terjadi
|
1.
|
||
2.
|
||
3.
|
||
4.
|
||
5.
|
||
6.
|
||
7.
|
Ø Pertemuan
II
Kerjakan soal-soal di
bawah ini dengan jawaban yang benar !
1. Ibu
membeli 3 kg buah anggur. Buah anggur A disimpan di dalam lemari es, buah
anggur B disimpan dengan dibungkus kantong plastik, dan buah anggur C dibiarkan
di atas meja. Menurut kamu dari ketiga
cara penyimpanan buah anggur itu, mana yang paling cepat ditumbuhi jamur ? Jelaskan
alasanmu !.
2. Pagar
rumah Rizki yang terbuat dari besi dilapisi dengan cat, sedangkan pagar rumah
Rino yang juga terbuat dari besi dibiarkan tanpa dilapisi apapun. Pagar rumah
siapa yang tahan lama tidak mengalami perkaratan ? Jelaskan alasanmu !.
UJI
KOMPETENSI
I.
Berilah
tanda silang (c) pada huruf a, b, c, atau d di
depan jawaban yang kamu anggap paling benar !
1.
1 2 3 4
Keterangan
:
-
Tabung 1 berisi air tawar atau air
biasa.
-
Tabung 3 tidak diisi air (kosong).
-
Tabung 4 berisi air gula.
Paku akan cepat
berkarat jika dimasukkan pada tabung nomor... .
a.
1 b. 2 c. 3 d. 4
2. Berikut ini benda yang dapat mengalami perkaratan, kecuali... .
a.
paku
b.
pisau
c.
gunting
d.
kursi
3. Pelapukan dapat dibagi menjadi dua
macam. Pelapukan yang disebabkan oleh makhluk hidup adalah... .
a.
fisika
b.
kimia
c.
biologi
d.
alami
4. Hewan rayap dapat menyebabkan terjadinya... .
a.
pembusukan
b.
pelapukan
c.
perkaratan
d.
peretakan
5. Yang bukan merupakan
penyebab terjadinya pelapukan biologi adalah... .
a.
manusia
b.
pohon
c.
lumut
d.
rayap
6. Pendinginan atau pemanasan merupakan cara
untuk mencegah... .
a.
pelapukan
b.
pencemaran
c.
pembusukan
d.
perkaratan
7. Bahan makanan mengalami pembusukan dikarenakan oleh... .
a.
air
b.
udara
c.
rayap
d.
jamur
8. Berikut ini
contoh makanan yang diawetkan adalah... .
a.
gudeg
b.
roti
c.
manisan
d.
nasi goreng
9. Sepeda motor dan mobil senantiasa
terkena air, baik ketika dicuci maupun ketika terjadi hujan. Hal tersebut
menyebabkan motor dan mobil cepat mengalami... .
a.
Kerusakan
b.
Pembusukan
c.
Perkaratan
d.
Pelapukan
10. Ibu membeli pisang dan menyimpannya di
dalam kulkas. Itu termasuk usaha untuk mencegah... .
a.
Pembusukan
b.
Perkaratan
c.
Pelapukan
d.
Perekatan
II. Isilah titik-titik di bawah ini
dengan jawaban yang singkat dan benar !
1.
Pelapukan yang disebabkan karena faktor
alam adalah... .
2.
Faktor penyebab perkaratan
adalah...dan... .
3.
Pelapukan biologi disebabkan oleh
faktor... .
4.
Menyimpan makanan ke dalam kulkas
merupakan salah satu cara untuk mencegah... .
5.
Tanaman yang melekat pada kayu dapat
menyebabkan... .
6.
Roti dapat mengalami pembusukan apabila
disimpan di udara... .
7.
Batu merupakan benda yang dapat
menngalami... .
8.
Angin atau air dapat menyebabkan
pelapukan... .
9.
Logam merupakan benda yang dapat
mengalami... .
10.
Garam dapur dan gula dapat digunakan
untuk... .
III. Jawablah pertanyaan di bawah ini
dengan jelas dan benar !
1.
Bagaimana cara untuk mencegah pembusukan
?
Jawab :
2. Sebutkan 3 logam yang dapat mengalami perkaratan !
2. Sebutkan 3 logam yang dapat mengalami perkaratan !
Jawab
:
3.
Sebutkan 3 makhluk hidup yang dapat
menyebabkan pelapukan biologi ! Jawab : |
4. Bagaimana cara untuk mencegah perkaratan ?
Jawab
:
5. Bagaimana cara untuk mencegah pelapukan ?
5. Bagaimana cara untuk mencegah pelapukan ?
Jawab
:
4. Kunci
Jawaban
a. Pilihan
ganda
1. a
2. d
3. c
4. b
5. a
6. c
7. d
8. c
9. c
10. a
b.
Isian
1.
Pelapukan fisika
2.
Air dan udara
3.
Makhluk hidup
4.
Pembusukan
5.
Pelapukan
6.
Terbuka
7.
Pelapukan
8.
Fisika
9.
Perkaratan
10. Mengawetkan makanan
c.
Uraian
1.
Pembusukan dapat
dicegah dengan cara pendinginan atau pemanasan bahan makanan, serta pemberian
bahan pengawet.
2.
Besi, baja, dan
seng.
3.
Pohon, lumut,
dan rayap.
4.
Cara untuk
mencegah perkaratan dengan melapisi logam dengan cat khusus.
5.
Pelapukan dapat
dicegah dengan cara merendam kayu atau melapisi kayu dengan cat atau bahan anti
rayap.
5.
Pedoman
penilaian
-Pilihan
ganda : B x 1 = 10
-Isian
: B x 2 = 20
-Uraian
: B x 2 = 20
Nilai : ( 10 + 20 + 20 ) x 2 = 100
VII.
TINDAK LANJUT
a.
Perbaikan
Jawablah
pertanyaan di bawah ini dengan jawaban yang benar !
1.
Jelaskan
terjadinya pelapukan batuan yang disebabkan oleh lumut !
2.
Sebutkan macam-macam
perubahan benda !
3.
Jelaskan
perbedaan paku yang masih baru dengan paku yang sudah berkarat !
b.
Pengayaan
1. Sebutkan dan jelaskan macam-macam pelapukan !
2. Bagaimana gejala-gejala yang dialami oleh orang keracunan ?
3. Apa penyebab terjadinya pembusukan pada bahan makanan ?
1. Sebutkan dan jelaskan macam-macam pelapukan !
2. Bagaimana gejala-gejala yang dialami oleh orang keracunan ?
3. Apa penyebab terjadinya pembusukan pada bahan makanan ?
LEMBAR
PENGAMATAN
BentukPenilaian : Unjuk Kerja
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Kompetensi
Dasar : 5.1 Menjelaskan
faktor-faktor penyebab perubahan benda (pelapukan, perkaratan, dan pembusukan)
melalui pengamatan.
Kelas/Semester : VI / 1
Hari/Tanggal :
No.
|
Nama
|
Aspek
yang dinilai
|
Jumlah
Skor
|
Nilai
|
||
Keberanian
|
Inisiatif
|
Kerjasama
|
||||
1.
|
||||||
2.
|
||||||
3.
|
||||||
4.
|
||||||
5.
|
||||||
6.
|
||||||
7.
|
||||||
8.
|
||||||
9.
|
||||||
10.
|
||||||
11.
|
||||||
12.
|
||||||
13.
|
||||||
14.
|
||||||
15.
|
||||||
16.
|
||||||
17.
|
||||||
18.
|
||||||
19.
|
||||||
20.
|
||||||
21.
|
||||||
22.
|
||||||
23.
|
||||||
24.
|
||||||
25.
|
||||||
26.
|
||||||
27.
|
||||||
28.
|
||||||
29.
|
||||||
30.
|
Indikator Penilaian :
5 = baik sekali
4 = baik
3 = cukup
2 = kurang
1 = kurang sekali
Nilai : ( Skor perolehan : Skor maksimal ) x 100
Tidak ada komentar:
Posting Komentar