TUGAS STRATEGI
PEMBELAJARAN
Nama : Noviasih
NIM :
292010089
Kelas : RS10C
Model Pembelajaran : Team Games
Tournament (TGT)
Pembelajaran
kooperatif model TGT adalah salah satu tipe atau model pembelajaran kooperatif
yang mudah diterapkan, melibatkan aktivitas seluruh siswa tanpa harus ada
perbedaan status, melibatkan peran siswa sebagai tutor sebaya dan mengandung
unsur permainan dan reinforcement. Aktivitas belajar dengan permainan yang
dirancang dalam pembelajaran kooperatif model TGT memungkinkan siswa dapat
belajar lebih rileks disamping menumbuhkan tanggung jawab, kerja sama,
persaingan sehat dan keterlibatan belajar.
TGT
pada mulanya dikembangkan oleh Davied Devries dan Keith Edward, ini merupakan
model pembelajaran pertama dari Johns Hopkins. Dalam model ini kelas terbagi
dalam kelompok-kelompok kecil yang beranggotakan 4-5 siswa, kemudian siswa akan
bekerjasama dalam kelompok-kelompok kecilnya. TGT hampir sama dengan STAD dalam
setiap hal kecuali satu, sebagai ganti kuis dan sistem skor perbaikan individu,
TGT menggunakan turnamen permainan akademik. Dalam turnamen itu siswa
bertanding mewakili timnya dengan anggota tim lain yang setara dalam kinerja
akademik mereka yang lalu.
Nur
dan Wikandari (2000) menjelaskan bahwa TGT telah digunakan dalam berbagai macam
mata pelajaran, dan paling cocok digunakan untuk mengajar tujuan pembelajaran
yang dirumuskan dengan tajam dengan satu jawaban benar, seperti perhitungan dan
penerapan berciri matematika, dan fakta-fakta serta konsep IPA.
1.
Pendekatan Kelompok Kecil dalam Teams Games Tournament
Pendekatan yang
digunakan dalam TGT adalah pendekatan secara kelompok yaitu dengan membentuk
kelompok-kelompok kecil dalam pembelajaran. Pembentukan kelompok kecil akan
membuat siswa semakin aktif dalam pembelajaran. Ciri dari pendekatan secara
berkelompok dapat ditinjau dari segi.
a.
Tujuan Pengajaran dalam Kelompok Kecil
Tujuan pembelajaran
dalam kelompok kecil yaitu :
·
Memberi kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan
kemampuan memecahkan masalah secara rasional.
·
Mengembangkan sikap sosial dan semangat bergotong
royong.
·
Mendinamiskan kegiatan kelompok dalam beajar sehingga
setiap kelompok merasa memiliki tanggung jawab.
·
Mengembangkan kemampuan kepemimpinan dalam kelompok
tersebut (Dimyati dan Mundjiono, 2006).
b.
Siswa dalam Pembelajaran Kelompok Kecil
Agar kelompok
kecil dapat berperan konstruktif dan produkrif dalam pembelajaran diharapkan :
·
Anggota kelompok sadar diri menjadi anggota kelompok.
·
Siswa sebagai anggota kelompok memiliki rasa tanggung
jawab.
·
Setiap anggota kelompok membina hubungan yang baik dan
mendorong tmbulnya semangat tim.
·
Kelompok mewujudkan suatu kerja yang kompak (Dimyati
dan Mundjiono, 2006).
c.
Guru dalam Pembelajaran Kelompok
Peranan guru
dalam pembelajaran kelompok yaitu :
·
Pembentukan kelompok,
·
Perencanaan tugas kelompok,
·
Pelaksanaan, dan
·
Evaluasi hasil belajar kelompok.
Ada 5 komponen utama dalam TGT, yaitu :
1. Penyajian
kelas
Pada awal pembelajaran
guru menyampaikan materi dalam penyajian kelas biasanya dilakukan dengan
pengajaran langsung atau dengan ceramah, diskusi yang dipimpin guru. Pada saat
penyajian kelas ini siswa harus benar-benar memperhatikan dan memahami materi
yang disampaikan guru, karena akan membantu siswa bekerja lebih baik pada saat
kerja kelompok dan pada saat game karena skor game akan menentukan skor
kelompok.
2. Kelompok
( team )
Kelompok biasanya
terdiri dari 4-5 orang siswa yang anggotanya heterogen dilihat dari prestasi
akademik, jenis kelamin dan atau etnik. Fungsi kelompok adalah untuk lebih
mendalami materi bersama teman kelompoknya dan lebih khusus untuk mempersiapkan
anggota kelompok agar bekerja dengan baik dan optimal pada saat game.
3. Game
Game terdiri dari
pertanyaan-pertanyaan yang dirancang untuk menguji pengetahuan yang didapat
siswa dan penyajian kelas dan belajar kelompok. Kebanyakan game terdiri dari
pertanyaan-pertanyaan sederhana bernomor. Siswa memiliki kartu bernomor dan
mencoba menjawab pertanyaan yang sesuai denga nomor itu. Siswa yang menjawab
benar pertanyaan itu akan mendapat skor. Skor ini yang nantinya dikumpulkan
siswa untuk turnamen mingguan.
4. Turnamen
Biasanya turnamen
dilakukan pada akhir minggu atau pada setiap unit setelah guru melakukan
presentasi kelas dan kelompok sudah mengerjakan lembar kerja. Turnamen pertama
guru membagi siswa ke dalam beberapa meja turnamen. Tiga siswa tertinggi
prestasinya dikelompokkan pada meja I, tiga siswa selanjutnya pada meja II dan
seterusnya.
5. Team
recognize ( penghargaan kelompok )
Guru kemudian
mengumumkan kelompok yang menang, masing-masing team akan mendapat sertifikat
atau hadiah apabila rata-rata skor memenuhi kriteria yang ditentukan. Team mendapatkan
julukan “Super Team” jika rata-rata skor 45 atau lebih, “Great Team” apabila
rata-rata mencapai 40-45 dan “Good Team” apabila rata-ratanya 30-40.
2.
Implementasi Model Pembelajaran TGT
Dalam pengimplementasian hal yang harus diperhatikan yaitu :
a.
Pembelajaran terpusat pada siswa.
b.
Proses pembelajaran dengan suasana berkompetisi.
c.
Pembelajaran bersifat aktif (siswa berlomba untuk
dapat menyelesaikan persoalan).
d.
Pembelajaran diterapkan dengan mengelompokkan siswa
menjadi tim-tim.
e.
Dalam kompetisi diterapkan sistem point.
f.
Dalam kompetisi disesuaikan dengan kemampuan siswa
atau dikenal kesetaraan dalam kinerja akademik.
g.
Kemajuan kelompok dapat diikuti oleh seluruh kelas
melalui jurnal kelas yang diterbitkan secara mingguan.
h.
Dalam pemberian bimbingan guru mengacu pada jurnal.
i.
Adanya sistem penghargaan bagi siswa yang memperoleh
point banyak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar